Gempa Cilacap Dinihari
Posted on 4 April 2011 by Jona
Gempa berkekuatan 7.1 dilaporkan BMKG merupakan gempa berpotensi tsunami ini terjadi pukul 03.06 WIB. Gempa terjadi di 293 km barat daya Cilacap atau 10.01 LS dan 107.69 BT. Pusat gempa berada kedalaman 10 km. Amaran tsunami yang sudah dilansir BMKG diakhiri satu setengah jam setelah gempa terjadi dan diyakini tdak ada tsunami yang terjadi.
Gempa dinihari. Warna orange-kuning gempa dangkal, warna hijau gempa dalam, sedangkan biru-merah gempa sangat dalam. Bintang kuning adalah gempa dangkal yg terjadi dinihari ini.

USGS melaporkan kekuatan gempa ini 6.7M, dengan lokasi di 9.786°S, 107.749°E dan kedalaman 24 km (14.9 miles). Lokasi dari titik pusat gempa yang terjadi pada dinihari ini terletak pada segment yang sama dengan gempa tsunami Pangandaranyang terjadi pada 17 Juli 2006.
Diperkirakan gempa ini merupakan gempa relaksasi dari segment gempa yng telah menyebabkan tsunami di tahun 2006.
Dongengan terkait :
AKIBAT GEMPA DI CILACAP 445 RUMAH ROBOH
Senin, 7 September 2009 07:44:59 - oleh : pde
CILACAP - Jumlah kerusakan akibat gempa bumi di Kabupaten Cilacap yang tengah diinventarisasi terus bertambah. Pada Jumat siang (4/9), jumlah rumah roboh sudah mencapai 256. Namun hingga pukul 21.00 WIB , jumlah rumah roboh berubah menjadi 445 buah. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Cilacap, Dangir Mulyadi kepada Humas, Sabtu (5/9) menyatakan inventarisasi masih terus dilakukan untuk melengkapi data kerusakan akibat gempa. Jumlah kerusakan dimungkinkan akan terus bertambah. Pasalnya masih ada kerusakan yang belum didata.
Hingga berita ini diturunkan , jumlah kerusakan di Kabupaten Cilacap mencapai 445 rumah roboh, 801 rusak berat dan 1.446 rusak ringan. Adapun kerusakan terberat ada di Desa bojongsari dengan 102 rumah roboh, 103 rusak berat, dan 71 rusak ringan.
Dari data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jumat malam (4/9) pukul 21.00 WIB jumlah pengungsi mencapai 6.043 jiwa. Adapun kerugian mencapai Rp 31,5 miliar.
Pemerintah Provinsi Jateng juga berencana memberikan bantuan sebesar Rp 3 juta untuk rumah roboh, Rp 2 juta untuk rumah rusak berat, dan Rp 1 juta untuk rumah rusak ringan. Bantuan itu akan diberikan setelah kelengkapan adiministrasi dan inventarisasi terselesaikan.(keen-humas)
Hingga berita ini diturunkan , jumlah kerusakan di Kabupaten Cilacap mencapai 445 rumah roboh, 801 rusak berat dan 1.446 rusak ringan. Adapun kerusakan terberat ada di Desa bojongsari dengan 102 rumah roboh, 103 rusak berat, dan 71 rusak ringan.
Dari data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jumat malam (4/9) pukul 21.00 WIB jumlah pengungsi mencapai 6.043 jiwa. Adapun kerugian mencapai Rp 31,5 miliar.
Pemerintah Provinsi Jateng juga berencana memberikan bantuan sebesar Rp 3 juta untuk rumah roboh, Rp 2 juta untuk rumah rusak berat, dan Rp 1 juta untuk rumah rusak ringan. Bantuan itu akan diberikan setelah kelengkapan adiministrasi dan inventarisasi terselesaikan.(keen-humas)
Gempa Cilacap. Telah terjadi gempa bumi berkekuatan 7,1 SR yang mengguncang kawasan Cilacap, Jawa Tengah, Senin (4/4/2011) sekitar pukul 03.06 WIB. Pusat gempa berada di kedalaman 10 km dan dikhawatirkan berpotensi tsunami.
Menurut BMKG dalam situs resminya , gempa berlokasi di 293 km Barat Daya Cilacap atau 10.01 Lintang Selatan (LS) dan 107.69 Bujur Timur (BT).
Belum selesai Cilacap menanggulangi masalah kebakaran pertamina yang sampai saat ini belum bisa memadamkan api, dimana dalam rekaman video kebakaran, tampak kepanikan warga cilacap. Kini harus mengalami gempa bumi yang diperkirakan berpotensi tsunami.
Belum selesai Cilacap menanggulangi masalah kebakaran pertamina yang sampai saat ini belum bisa memadamkan api, dimana dalam rekaman video kebakaran, tampak kepanikan warga cilacap. Kini harus mengalami gempa bumi yang diperkirakan berpotensi tsunami.
Masyarakat dihimbau waspada dari bahaya bencana gelombang tsunami. Peringatan ini dilansir Badan Meteorologi dan Geofisika usai peringatan gempa yang mengguncang bagian selatan Pulau Jawa, tepatnya di Cilacap, Jawa Tengah.
Getaran yang diakibatkan gempa tersebut terasa terbilang besar, bahkan gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter yang menggoyang Cilacap, Jawa Tengah, ternyata juga dirasakan warga Jakarta, Yogyakarta, hingga Denspasar, Bali. BMKG belum mencabut peringatan tsunami terkait gempa tersebut. Getaran terasa selama kurang lebih tiga menit
Saat ini warga masih berlarian menuju Utara Cilacap. Mereka menuju alun-alun Cilacap untuk menyelamatkan diri
Pasca-Gempa, Warga Cilacap Berjaga Memantau Pergerakan Air Laut
Penulis: Madina Nusrat |
Rabu, 2 September 2009 | 15:45 WIB


SANDRO GATRA
Akibat gempa, para pegawai Mabes berkumpul di teras Bareskrim Jakarta.
TERKAIT:
- Masjid At-Takwa Tasikmalaya Retak-retak
- Pusat Vulkanologi: Gempa Berpotensi Tsunami!
- Gempa Juga Terasa di Purwokerto
- Bekasi Ikut Diguncang Gempa
- Ratusan Orang Berhamburan Keluar Dari Gedung KPK
"Kami keluar dari rumah ini sambil memantau, air laut surut atau tidak. Kalau surut, kami segera mengungsi," kata Sumarni (31), warga Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap.
Gempa tak hanya dirasakan di pesisir Cilacap, tetapi juga dirasakan hampir di seluruh kabupaten di Jawa Tengah. Seorang warga Kabupaten Banjarnegara, Hari (40), mengaku, cukup terkejut dengan guncangan gempa yang terjadi Rabu sore ini. "Saya yang sedang mengendarai motor saja merasakan guncangannya," katanya.
Seorang petugas prakirawan vulkan di BMKG Banjarnegara mengatakan, gempa berlangsung cukup lama dan cukup besar. Hingga pukul 15.05, gempa susulan masih terus terjadi. "Gempa ini juga dirasakan di pesisir utara Jawa, seperti di Tegal," katanya.
05 April 2011 | 10:20 wib
Uniknya Gempa di Cilacap
Cilacap, CyberNews. Gempa yang mengguncang Cilacap, Jawa Tengah, berkekuatan 7,1 SR yang terjadi, Senin 4 April 2011, merupakan gempa yang unik. Karena, gempa yang terjadi kali ini berbeda dengan gempa-gempa sebelumnya.Demikian disampaikan pakar Geodesi Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano, Senin (4/4) malam. "Gempa yang terjadi sangat unik, mekanismenya berbeda dengan gempa 2006 maupun gempa 2009," ungkap Irwan.
Menurutnya, gempa yang mengguncang cilacap berkekuatan 7,1 SR itu terjadi di dekat antara lempeng Australia dengan lempeng Indo-Australia atau yang sering disebut sebagai lempeng Eurasia. Gempa yanng terjadi pada tahun 2006 dan 2009, kata Irwan, terjadi diantara pertemuan kedua lempeng tersebut.
Pada gempa 2006 dan 2009 tersebut, kedua lempeng saling bertubruk dan bagian lempeng yang saling bertemu itu mengalami kenaikan. "Bagian yang bertemu itu naik ke atas, sehingga pada waktu itu disertai tsunami," kata Irwan.
Namun, dia melanjutkan, pada gempa kali ini tidak terjadi pada bidang kontak lempeng, melainkan pada salah satu lempeng. Menurut Irwan, gempa yang terjadi Senin dinihari itu terjadi di bagian lempeng Australia yang masuk ke lempeng Eurasia.
Dia menambahkan, tipe gempa yang terjadi di Cilacap itu pada umumnya terjadi pada gempa-gempa susulan, setelah terjadinya gempa utama. "Namun pada gempa ini terjadi pada gempa utama. Ini yang juga menarik untuk kami teliti lagi," ujar dia. Meskipun demikian, menurutnya, gempa yang terjadi dengan mekanisme sesar normal tersebut dapat menyebabkan terjadinya tsunami.

Sementara dari Cilacap dilaporkan, sejumlah warga Desa Kalikudi, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, yang merasakan gempa tersebut segera keluar rumah dan memukul kentungan. "Guncangan gempa sangat kencang," kata seorang warga, Tadiwirya (75).
Sementara itu di Kota Cilacap, warga mulai memadati alun-alun setempat. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap, Wasi Ariadi belum bisa dihubungi terkait gempa tersebut.
Gempa tersebut, terasa juga sampai Sukabumi, Jawa Barat. "Saya merasakan gempa itu saat sedang menemani suami nonton bola di ruang tengah, tiba-tiba ada getaran yang cukup kencang tetapi tidak lama, dan lampu gantung pun bergerak," kata warga Kampung Benteng Kidul, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Dina Nurlela (21).
Dina menambahkan, dirinya pun sempat panik khawatir ada gempa susulan dan rumahnya ambruk akibat gempa tersebut. Sementara itu informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan kerusakan akibat gempa itu.
Selain itu, pihaknya saat ini sedang melakukan pemantauan dan menunggu laporan dari satuan pelaksana penanggulangan bencana (Satlak PB) yang ada di daerah. Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa terjadi di 293 km barat daya Cilacap atau 10.01 LS dan 107.69 BT dengan kekutan 7,1 SR dengan kedalaman 10 km berpotensi tsunami.
Atau 293 kilometer Barat Daya Cilacap, Jawa Tengah, 303 kilometeri Barat Daya Tasikmalaya, Jawa Barat, 306 kilometer Barat Daya Ciamis, Jawa Barat, 334 kilometer Barat Daya Purwokerto, Jawa Tengah, dan 437 kilometer Tenggara Jakarta.
Adatidaknya Korban Gempa Cilacap Masih Didata
Senin, 4 April 2011 - 17:16 WIB| More
SEMARANG ( Pos Kota ) – Gempa yang mengguncang Kabupaten Cilacap Jateng , Senin( 4/4) sekitar pukul 03.06 WIB dengan berkekuatan sekitar 7,1 skala richter . Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap masih mendata adanya kerusakan dan korban akibat guncangan gempa itu.Sedikitnya 24 kecamatan diminta mengecek wilayahnya masing-masing dan diminta untuk melaporkan manakala ditemui kerusakan dan korban jiwa. “Kami belum tahu pasti ada tidaknya kerugian beserta besarannya, kami masih menunggu laporan dari setiap camat diwilayahnya masing-masing,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Wasi Ariyadi.
Gempa bumi di Kabupaten Cilacap juga mengagetkan warga Kebumen yang sebagian masih tertidur. Namun getaran gempa itu tidak sampai membuat kepanikan warga. Getarannya lumayan kencang dirasakan warga Kebumen .
Di Kebumen , getaran cukup kuat dirasakan oleh warga di Desa Jogosimo, Kecamatan Petanahan. Warga desa di pesisir selatan itu langsung berhamburan keluar rumah dan menabuh kentongan tanda peringatan bahaya.
Gempa Cilacap juga dirasakan sampai ke Wonogiri dan Klaten . Di Wonogiri , masyarakat kontan terbangun dan berlarian keluar rumah dan ramai-ramai memukul kentong tanda ada bahaya. Getaran gempa itu dirasakan warga Lingkungan Kaloran Kelurahan Giritirto Kecamatan Wonogiri Kota, cukup membangunkan orang-orang yang pulas dalam tidurnya. Bahkan, tambahnya, sempat menimbulkan suara gemericit pada daun jendela dan pintu rumah. Getaran juga dirasakan masyarakat di kecamatan Wedi , Kabupaten Klaten . Gempa sempat menggoyang perabotan rumah sehingga warga panik dan berhamburan keluar rumah . ( Suatmadji/B ) .
Pertamina: Kilang Cilacap Tak Terganggu Gempa

Kilang Pertamina di Cilacap.
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, operasi Kilang Cilacap, Jawa Tengah maupun proses pemadaman tangki yang terbakar di kompleks penyulingan minyak terbesar tersebut tidak terganggu akibat gempa berkekuatan 7,1 skala Richter.
"Tidak ada gangguan pada peralatan di kilang akibat gempa yang terjadi dini hari tadi," kata juru bicara Pertamina M Harun di Jakarta, Senin (4/4/2011).Ia juga memastikan, proses pemadaman tangki ketiga 31-T7 masih terus dilakukan disamping isolasi tangki terdekatnya.
Gempa berkekuatan 7,1 SR dengan potensi tsunami mengguncang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin, pukul 03.06.39 WIB.
Catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan, gempa berlokasi di 10,01 derajat lintang selatan dan 107,86 derajat bujur timur atau berada di 293 kilometer barat daya Kota Cilacap dengan kedalaman 10 kilometer.
Harun juga mengatakan, saat ini, dua dari tiga tangki yang terbakar yakni bernomer 31-T2 dan tangki 31-T3 sudah padam. "Sementara, tangki 31-T7. masih terus disemprot foam dan dilakukan isolasi serta pendinginan pada tangki 32-T104 yang berada di sebelah timur 31-T7," katanya.
Menurut dia, upaya isolasi dilakukan dengan menyemprotkan foam dan air secara terus menerus ke tangki 32-T104 untuk menjaga suhu cairan di dalam tangki di bawah 50 derajat Celcius.
Harun menambahkan, Pertamina juga telah mengalirkan produksi Kilang Cilacap ke Terminal Transit Lomanis yang terdiri dari minyak tanah sebesar 7.300 kiloliter, premium 13.000 kiloliter dan Solar 28.000 KL. "Dari Lomanis, selanjutnya BBM disalurkan melalui pipa ke Depot Padalarang, Ujung Berung, Tasikmalaya, Rewulu, dan Teras," katanya.
Ia menjamin, pasokan BBM dalam kondisi aman dengan volume stok premium, solar dan minyak tanah nasional dijaga pada level 3,2 juta kiloliter.
Sementara, produksi avtur dari Kilang Cilacap akan mulai dikapalkan pada Senin sebanyak 17.000 kiloliter ke Depot Manggis, Bali dan Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Pertamina, tambahnya, menyiagakan pasokan premium sebesar 400.000 barel yang sewaktu-waktu dapat dipasok ke Lomanis.
Harun juga mengatakan, dengan pertimbangan keamanan, penyaluran elpiji di Jateng bagian barat yang selama ini dipenuhi dari Kilang Cilacap telah dialihkan ke Kilang Balongan. "Untuk pasokan elpiji di Jawa Tengah bagian timur akan mengambil dari Terminal Tanjung Emas, Semarang, sehingga kebutuhan tetap terpenuhi seperti biasa," katanya.
Pertamina, menurut Harun, akan menyelidiki secara menyeluruh penyebab dan besarnya kerugian, pasca pemadaman yang saat ini masih berlangsung.
Sebanyak tiga dari 207 tangki BBM yang berada di kompleks Kilang Cilacap terbakar berturut-turut sepanjang Sabtu (2/4/2011) dan Minggu (3/4/2011). Satu tangki berisi bahan baku peningkat angka oktan dan dua lainnya terdapat nafta.
Gempa Bukan Pertamakalinya Terjadi di Cilacap

Sebelumnya, pada 31 Juli 2009 pukul 21.56.18 WIB, gempa berkekuatan 5,9 Skala Ricther (SR) juga mengguncang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Saat itu, menurut BMKG lokasi gempa berada pada 9,21 lintang selatan dan 108,68 bujur timur atau sekitar 169 kilometer barat daya Cilacap pada kedalaman 25 kilometer.
Gempa lain yang terjadi di Cilacap pada 7 Desember 2010, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga menginformasikan terjadi gempa berkekuatan 5,4 skala Richter (SR), pukul 01.53 WIB dengan pusat 10 kilometer Barat Daya Cilacap, Jawa Tengah.
Sementara itu, gempa Cilacap hari ini bersumber di kedalaman 293 km baratdaya Cilacap, Jateng dan sempat ada peringatan terjadinya tsunami sebelum peringatan itu akhirnya dicabut oleh BMKG
No comments:
Post a Comment